Apa Saja Rukun Umroh Sesuai Sunnah?
Menjalankan rukun umroh sesuai sunnah penting dilakukan untuk menyempurnakan ibadah. Apa yang terjadi jika Anda menjalankan ibadah umroh tanpa mengikuti rukun yang ditentukan sesuai sunnah? Tentu ibadah umroh Anda tidak bisa dianggap sah.
Mengingat ibadah umroh adalah mimpi besar yang dimiliki oleh banyak umat muslim, banyak yang berusaha keras menyisihkan rezeki demi bisa berangkat umroh. Agar segala upaya demi menjalankan ibadah umroh tersebut tidak berujung sia-sia, berikut 5 rukun umroh yang wajib dilakukan sesuai sunnah.
Ihram
Istilah ihram mungkin sudah cukup sering didengar, tetapi sebenarnya apa itu ihram? Ihram adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan niat dalam ibadah umroh. Seperti halnya ibadah yang lain, rukun ibadah umroh juga dimulai dengan niat.
Niat melakukan ibadah umroh pun ada tata caranya sendiri. Pertama, Anda harus memakai pakaian ihram yang tidak memiliki jahitan saat menjalankan ibadah umroh. Selanjutnya, Anda harus melafalkan niat menjalankan ibadah umroh dari Miqat atau titik awal untuk menjalankan ibadah umroh.
Tawaf
Rukun selanjutnya untuk menjalankan umroh adalah tawaf. Saat menjalankan tawaf, jamaah umroh akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad sebagai titik awal.
Ada anjuran untuk mengusap Hajar Aswad ketika melewati titik tersebut. Namun, mengusap Hajar Aswad mungkin sulit dilakukan ketika peserta umroh membludak sehingga jama’ah diperkenankan untuk melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad sebagai perlambang. Tak hanya berjalan mengelilingi Ka’bah, jama’ah juga diperkenankan untuk berdoa atau berzikir ketika menjalankan tawaf.
Sa’i
Sa’i adalah rukun umroh sesuai sunnah selanjutnya yang perlu dilakukan dengan berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Saat menjalankan rukun ini, jama’ah diperkenankan untuk memanjatkan doa masing-masing karena tidak ada doa wajib yang harus dibaca. Rukun ini dilakukan berdasarkan kisah Siti Hajar yang harus lari bolak-balik antara bukit Shafa dan bukit Marwah demi mencari air minum untuk nabi Ismail yang saat itu masih kecil.
Tahallul
Jama’ah diwajibkan tahallul yang merupakan rukun umroh sesuai sunnah selanjutnya. Untuk menjalankan rukun ini, jamaah diwajibkan melepaskan diri dari larangan ihram. Dalam hal ini, jama’ah umroh sudah bisa menggunting atau mencukur rambut sebanyak minimal tiga helai di luar Masjidil Haram di dekat bukit Marwah. Jama’ah sudah bebas dari larangan saat menjalankan ibadah umroh setelah melakukan tahallul ini.
Tertib
Apakah bisa menjalankan rukun umroh tanpa mempedulikan urutan? Jika Anda melakukan rukun umroh secara acak, ibadah umroh Anda tidak bisa dikatakan sah karena rukun terakhir dalam menjalankan ibadah umroh adalah tertib. Tertib artinya jama’ah umroh wajib mengikuti rukun umroh sesuai aturan dan urutan yang sudah ditetapkan.
Nah, setelah mengetahui rukun umroh sesuai sunnah tersebut, Anda bisa memastikan ibadah umroh dilakukan sesuai aturan agar sempurna atau sah. Pastikan keberangkatan Haji atau Umroh anda bersama Travel Haji dan Umroh sesuai Sunnah kami.